Friday, March 4, 2011

Soal Global TV, Dhani Ngaku Tiru Linkin Park

"Saya sih santai saja, lha wong nggak salah."

  Ahmad Dhani menyerahkan sepenuhnya proses mediasi antara dirinya dengan  Global TV kepada Dewan Pers.  Namun ia juga bersikeras  bahwa dirinya tidak bersalah dalam insiden yang terjadi di depan rumah Mulan Jameela itu.  “Saya sih santai saja, lha wong nggak salah,” kata Dhani usai bertemu dengan Global TV di Kantor Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.


Pentolan grup band Dewa itu merasa punya alasan melakukan tindakan yang dianggap kasar oleh awak Global TV.  Menurut Dhani, ia hanya mencontoh apa yang pernah dilakukan Linkin Park, group musik dari Amerika Serikat. “Saya pernah nonton dan bertemu Linkin Park di Sidney.  Saat itu saya dan beberapa wartawan mengambil gambar (Linkin Park).  Langsung bodyguard (mereka) mengambil kamera saya.  Diambil kasetnya, tapi kamera dibalikin,” jelas Dhani.

“Jadi, saat kamu ngambil gambar orang tanpa izin, itu bukan hak kamu.  Saya pernah mengalami sendiri.  Sebenarnya hukumnya begitu,” kata mantan suami Maia Estianty itu.  Ia mengaku sama sekali tidak emosi saat insiden terjadi, karena yang melakukan penarikan terhadap wartawan Global TV bukan dirinya, tapi orang-orang di sekitarnya.

Dhani meminta persoalan yang terjadi antara dirinya dan Global TV itu tidak disikapi dengan emosi.  “Pihak yang menyikapi ini dengan emosi, nantinya akan rugi sendiri.  Apapun yang dibuat dengan emosional, tidak akan menghasilkan keputusan yang baik,” ujarnya.  Namun ketika ditanya lebih lanjut tentang kesiapan dirinya berdamai dengan pihak global TV, Dhani hanya memberikan jawaban mengambang.

“Ya terserah.  Kalau saya sih santai saja,” kata Dhani lagi.  Ia mengatakan, karena proses mediasi dilakukan oleh Dewan Pers, maka pihaknya mempersilahkan Dewan Pers untuk mengatur format mediasi.  “Jadi saya juga nggak bisa nyuruh-nyuruh, karena saya bukan dalam posisi mengatur.  Kita ikut saja,” pungkas Dhani.
Pihak Global TV sendiri bersedia kasus ini diselesaikan oleh Dewan Pers. Tapi itu hanya soal etika jurnalistiknya saja. Soal tindakan kekerasan yang diterima awak media itu, mereka memilih melaporkannya ke Polda Metro Jaya.
Dari hasil visum di rumah sakit memang terdapat luka cakar di bagian pundak dan leher awak Global TV


Sources : Vivanews

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More